Merangin Bike Community

Senin, 30 April 2012

Gowes Minggu tanggal 29 April 2012

Halo Goweser!!
kegiatan MBC (Merangin Bike Community), Minggu pagi 29 April 2012 cuaca cukup bersahabat kali ini!

Seperti biara Jam 06:15 WIB Personil MBC mulai berdatangan dengan semangat baru, tetapi sepertinya kali ini anggota goweser memiliki kesibukan jadi yang ikut Gowes hari minggu kurang lebih hanya 14 orang, tetapi semangat MBC belum luntur untuk mencegah Polusi dan untuk menyehatkan badan.
Tetapi, kali ini terasa berbeda karena setengah perjalanan kami ditemani oleh Veteran Goweser yang masih semangat untuk melakukan gowes, dan umurnya pun sudah 59 Tahun!!! wow... kebayang gak waktu mudanya?? dengan sepeda sejarahnya merk Federal!!
hehe........


Pada setengah perjalanan, Personil MBC yaitu Andrie Eka Poetra mengantar Veteran ini pulang karena ada rasa takut dari personil lainya melihat umur nya yang cukup tua dan fisiknya.

Rute yang kami gunakan adalah setengah jalan Raya dan setengah jalan Tanah.

Berikut foto foto yang diambil oleh Junior MBC yaitu Arief Furrachmansyah dan Hasbiarahman Efendi




Jalan Raya





Jalan Tanah





Kami juga melewati  Jembatan gantung yang cukup menguji adrenaline karena guncangan sepeda yang cukup kuat membuat jembatan Goyang.





Dan ini foto dari Mr.Uus hehe atau biasa dipanggil Om Uus dengan Gayanya seperti pembalap sepeda yang handal... 
Hehe....



Wiiiiiiiinnnnnnnggggg......... Bunyinya dengan kencang melewati jalan tanah....
hehe

Setelah menempuh Perjalanan kurang lebih 25KM kami langsung menuju ke BaseCamp yaitu Kantin Mbak Sri... hehehehe, disanalah kami mengisi bahan bakar untuk pulang...
Eittzzzz, tapi setelah itu kami belum langsung pulang , kami langsung bergerak ke Rumah Dinas Pak Sekda yang tidak jauh dari Kantin Mbak Sri, disana kami melakukan Perbincangan tentang Tour Gowes ke Bukit tinggi yang rencananya akan diadakan 18-20 Mei.





Itulah Cerita Gowes pada minggu tanggal 29 April 2012.
Sampai Jumpa!!!
Baca Selengkapnya...

Continue lendo >>

Minggu, 08 April 2012

Goes bareng bungo, sarolangun dan jambi


GOES GABUNGAN DENGAN BUNGO, SAROLANGUN DAN JAMBI

Sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan bulan maret, berhubung kesibukan jadi br pada hari ini dapat kami posting berita ini.
Minggu tanggal 18 maret. Sehabis subuh rekan2 MBC sudah berangkat menuju muaro bungo untuk menghadiri acara goes bareng. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam akhir nya kami sampai di muaro bungo. Begitu sampai ternyata disana sudah banyak rekan2 goeser yg menanti. 




Sebelum berangkat kami sarapan bersama serta doa bersama untuk kelancaran acara pada hari itu. Lebih dari 100 orang memeriahkan acara kali ini.
Perjalanan panjang kami dimulai dari rumah dinas kepala cabang BRI muaro bungo. Setalah bergoes keliling kota sebentar kami pun mulai memasuki trek sebenar nya.






Pada jalur kali ini 80% adalah jalur beraspal dan 20% jalur tanah tp ini tidak mengurangi keseruan goes bareng kali ini. Pada jalur tanah terdapat 2 tanjakan yg curam. Sehingga banyak rekan2 yang TTB, hanya rekan-rekan yg beriman yang sanggup samapai keatas (joke).






Selain tanjakan curam kami juga disuguhi rute kebun karet yang asri dan rindang, dan yang paling seru adalah rute jembatan dan sungai kecil, bagi yang bernyali tentu saja melewati sungai tp bg rekan2 yg tidak mau basah2an bisa melewati jembatan kayu diatas nya

 

Sekitar jam 10.30 kami sampai di garis finish yaitu rumah dinas kepala cabang Bri bungo..disana telah ditunggu dengan hiburan orgen tunggal..sambil melepas lelah rekan2 tidak lupa menyumbangkan suara emas nya. Akhir nya sekitar pukul 13.00 semua acara selesai, dan para goeser pun berpisah dan berjanji akan mengadakan acara seperti ini lagi dilain waktu.(ZH)
Baca Selengkapnya...

Continue lendo >>

Sabtu, 07 April 2012

Gowes Minggu 8 April 2012, rute pekebunan.

Hallo Goweser...Sudah lama kami tidak mengupdate cerita ato berita dalam blog ini, kami sebagai admin sebelumnya meminta maaf, karena kesibukan jadi tidak bisa menulis di dalam blog ini.

Lanjut ke kegiatan MBC (Merangin Bike Community), Minggu pagi 8 April 2012 cuaca cukup dingin n mendung...seperti biasa personil MBC bersiap-siap dan berkumpul di jalur dua depan kantor Bappeda. Satu persatu anggota mulai bermunculan. Setelah beberapa menunggu anggota lainya datang akhirnya kami berangkat pada pukul 7.20 WIB. Beberapa anggota MBC ada yang minta rute Gowes kali ini tidak banyak melalui jalan raya. Karna di jalan raya banyak kendaraan bermotor yang lewat sehingga membuat polusi dan tentunya membuat kami yang gowes tidak nyaman n segar dalam bernafas. Rute kami kali ini yaitu melalui perkebunan di sekitar sungai tan tan sampai di daerah dusun mudo n kandang ayam pematang kandis.
Seperti biasa bikers serombongan sepeda MBC berjalan tertib dan dipimpin oleh salah satu rekan MBC yang mengetahui rute dan trek yang akan dilewati, kali ini yang dipimpin oleh mimin sendiri.


Diawali gowes dari jalur dua komplek perkantoran Merangin menuju Komplek Perumahan Pematan Permai Kec. Nalo tantan. Melewati Jalintur kota ini sampai ke komplek perumahan dengan modus jalan aspal.

Selepas komplek perumahan kami disunguhi tanjakan dengan jalan berbatu, kemudian jalan tanah perkebunan yang lumayan licin (maklum setelah diguyur hujan semalaman).

Kami harus ekstra waspada untuk menjaga keseimbangan sepeda pada saat melewati turunuan (downhill) dan tanjakan-tanjakan (uphill) pada jalan perkebunan tersebut. Turunan yang terjal n tanjakan yang tinggi harus kami lewati. Disini memacu andrenalin rekan2 MBC untuk bisa melewati ato menakluki rute tersebut. Dibutuhkan teknik gowes yang benar dan stamina yang cukup untuk melewati tanjakan yang tinggi itu. Posisi badan harus pas, jangan sampai ban belakang slip ato setang yang terangkat2 pada saat digowes. Kalau sampai mengalami hal tersebut sudah hampir pasti goweser bakal gagal melewatinya dan terpaksa beralik ke modus TTB aliat TunTun Bike. Hehe..

Oh ya gowes kali ini ada rekan MBC yang baru bergabung. Langsung diajak gowes lumayan jauh dan trek yang licin. “Hehe... jangan kapok gowesnya ya bg din”. Rekan-rekan kadang beristirahat sebentar setelah melewati tanjakan, sambil minum bekal air yang dibawa mengatur nafas tuk kembali normal lagi dan tentu saja sambil jepret2 foto untuk dokumentasi. 


Gowes di daerah perkebunan ini menjadi favorite kami karena udara di dalam hutan n kebun begitu segar dan bersih dan tentu saja dengan pemandangan alamnya yang indah. Setelah cukup istirahat sebentar perjalanan kami dilanjuti. Sampai bertemu simpang dusun mudo-pematang kandis. Disini jalanya yaitu perkerasan sirtu, dengan kiri dan kanan jalan hutan atau perkebunan masyarakat. Setelah beberapa kilometer akhirnya kami sampai ke jalanan aspal di pematang kandis. Tapi sebelumnya kami harus melewati tanjakan jalan berbatu yang sangat licin. Beberapa anggota MBC ada juga yang beralih ke modus TTB .




Setelah melewati pematang kandis-kantor DPR goweser MBC menuju tempat kumpul terakhir yaitu di kantin makan langanan MBC.
Begitu semangatnya rekan-rekan mbc untuk segera sampai disana sampai-sampai ada beberapa yang sprint race berpacu untuk segera sampai. Maklum karena disanalah tempat kami beristirahat dan makan sebelum pulang ke rumah masing-masing...
Gowes minggu kali ini diakhiri dengan makan bersama dan bercerita tentang rute yang dilewati tadi dengan senyum kepuasan. (AEP)
Baca Selengkapnya...

Continue lendo >>

Jumat, 17 Februari 2012

Sepeda MTB - Baca dulu artikel ini sebelum membeli

Jangan anggap enteng masalah ini. Memilih sepeda, khususnya sepeda gunung/MTB bukan hal sepele. Begitu memasuki toko sepeda ada beragam pilihan yang membingungkan. Tanpa pengetahuan memadai tentang sepeda bisa-bisa kita membeli sepeda yang tidak sesuai dengan fungsinya. Bagi yang berkantong tebal, salah membeli sepeda tentu bukan problem serius. Tapi bagi mereka yang harus menabung sedikit demi sedikit untuk membeli sepeda, salah memilih adalah perkara besar.

Jangan sekali-kali membeli sepeda hanya karena senang pada bentuknya, tapi prioritaskan pada fungsi sepeda dan kebutuhan kita. Tentukan dulu penggunaannya untuk apa. Jangan sampai salah setting. Misalnya, ingin bike to work dengan jarak rumah ke kantor 40 km tapi yang dibeli sepeda BMX, atau mau ke gunung tapi yang dibeli city bike. Lebih sempit lagi, dalam dunia MTB misalnya, sepeda cross country dipakai untuk downhill, atau sepeda downhill dipakai dirtjump. Ada kasus frame cross country patah karena dipaksa bermain downhill.

BELI JADI ATAU MERAKIT?
Sepeda gunung bisa dibeli dalam bentuk sepeda jadi (full-bike) maupun rakitan yang komponennya kita tentukan sendiri. Sebagai pemula mana yang harus dipilih?

Pilihan pertama, membeli full-bike, berarti tinggal datang ke toko, pilih, bayar dan langsung pakai. Mudah sekali. Jika Anda tak mau repot, atau bersepeda bagi anda sekadar untuk berolah-raga dan sarana transportasi alternatif, maka membeli sepeda full-bike sangat cocok. Namun membeli full-bike juga membuat sepeda kita kurang memiliki nilai personal, karena pasti tidak sedikit orang lain yang memiliki sepeda sama dengan kita.

Pilihan kedua, sepeda rakitan. Ada yang betul-betul merakit sendiri dari A - Z, tapi ada pula yang dirakitkan oleh toko namun komponennya pilihan sendiri. Persis seperti membeli komputer rakitan. Membangun sepeda sendiri jelas lebih merepotkan. Tapi kelebihannya, sepeda rakitan memiliki nilai kepuasan tersendiri bagi pemiliknya karena speknya sesuai dengan keinginan dan pas dengan gaya pribadi. Faktor yang harus diperhatikan dalam merakit adalah kita harus faham kecocokan dari masing-masing komponen. Membeli sepeda secara rakitan karenanya kurang disarankan bagi pemula. Para pemula yang ingin merakit sepeda sendiri sangat disarankan mengajak pesepeda yang lebih senior agar tidak salah memilih komponen.

Untuk masalah kualitas, sebetulnya sama saja antara beli jadi dengan rakitan. Tetapi untuk masalah harga, dengan tingkat komponen setara, biasanya sepeda full-bike lebih murah. Kenapa? Karena sepeda full-bike diproduksi secara masal, sehingga bisa menekan biaya produksi. Kecuali bila kita merakit sepeda dengan memakai frame bajakan (generik), maka harga sepeda rakitan menjadi lebih murah. Yang dimaksud frame bajakan adalah frame sepeda gunung dengan merk terkenal (misalnya Specialized, Schwinn, Kona, dll.) tapi sebenarnya bukan buatan pabrik tersebut. Frame bajakan atau populer dengan istilah generik ini datang dari Taiwan, negeri produsen sepeda terbesar di dunia. Harga frame bajakan bisa 1/5 frame aslinya.

HARDTAIL ATAU FULL-SUSPENSION?
Sepeda gunung ada yang dilengkapi suspensi depan saja (hardtail), ada juga yang sekaligus memiliki suspensi depan dan belakang (dual supension/full suspension) atau populer dengan istilah fulsus. Jika kita baru memulai hobi ini, mana yang harus dipilih?
Ketika menanyakan hal ini biasanya para pemula akan disarankan memulai dengan hardtail. Alasannya antara lain agar para pemula terlebih dulu membiasakan diri dengan sepeda yang lebih ringan, efisien dalam mengayuh, mudah dalam pengendalian dan sederhana dalam perawatan. Setelah jam terbang dengan hardtail cukup banyak, barulah dapat beralih ke fulsus.

Saran ini sekarang mungkin sudah kurang relevan lagi, meskipun juga tidak salah. Mengapa? Karena, saat ini telah banyak sepeda fulsus yang memiliki performa dan efisiensi mendekati hardtail. Terutama pada sepeda 'kelas atas'. Jadi, bila bujetnya memang sudah tersedia, tidak ada salahnya langsung mencoba fulsus. Begitu pula bagi orang-orang yang baru memulai bersepeda di usia 30-an ke atas, memilih fulsus akan membuat bersepeda menjadi lebih nyaman.

Tentunya, yang dipilih bukan fulsus 'asal jadi' dengan efek bobbing besar (biasanya produk Cina atau produk lokal dengan harga di bawah 2 juta), karena justru akan menyengsarakan dan jangan-jangan malah akan membuat kapok bersepeda. Efek bobbing adalah rantai mengendor dan mengencang akibat gerakan suspensi belakang, membuat kayuhan menjadi berat dan energi kita terbuang percuma. Ciri khas fulsus seperti ini adalah framenya terbuat dari besi, sistem suspensi belakangnya single pivot, dan drivetrainnya 18 speed.

Tetapi satu hal yang pasti, untuk pemula yang baru pertama kali membeli MTB, belilah sepeda cross country terlebih dahulu. Baik hardtail maupun fulsus. Jangan membeli sepeda freeride, apalagi downhill.

 
TENTUKAN DULU ANGGARAN BELANJA SEPEDA ANDA
Agar tidak salah dalam menentukan pilihan, sebaiknya tentukan dulu berapa bujet belanja sepeda anda, baru kemudian cari sepeda yang sesuai dengan anggaran kita itu. Jika bujetnya cuma 800 ribu rupiah, carilah sepeda seharga itu. Jangan mudah tergiur dan kebablasan membeli sepeda di atas bujet yang disiapkan. Yang di rumah bisa mencak-mencak karena jatah bulanan berkurang.

Namun, jika Anda sudah membulatkan niat untuk menerjuni hobi ini, sebaiknya jangan membeli sepeda yang harganya di bawah 1,5 jt. Ketika Anda sudah mulai mengenal dunia sepeda, biasanya muncul keinginan untuk upgrade, meningkatkan spek sepeda. Jika harga sepeda yang dibeli pertama kali di bawah 1,5 juta rupiah, akan sulit untuk mengupgradenya. Karena biasanya framenya masih terbuat dari besi dengan gir 18 atau 21 speed. Jika sulit diupgrade, tentu saja pilihannya adalah membeli baru. Itu berarti budget yang makin membengkak.

Memang, semakin mahal harga sebuah sepeda semakin baik pula kualitasnya. Pepatah 'harga tidak akan menipu' dan 'ada harga ada rupa' berlaku dalam membeli sepeda. Namun memiliki sepeda murah tidak berarti pemiliknya hina, memiliki sepeda mahal juga tidak menandakan pemiliknya mulia. Ini hanya masalah seberapa tebal kantong anda.

Sama seperti membeli handphone. Bagi yang gajinya 1,5 juta perbulan, handphone seharga 350 ribu sudah mencukupi. Tapi bagi yang penghasilannya 10 juta sebulan tentunya tidak. Membeli sepeda bisa juga dianalogikan dengan membeli mobil. Mobil mulai dari harga belasan juta hingga miliaran rupiah tersedia. Sepeda pun, dari yang berharga 500 ribuan hingga puluhan juta rupiah ada.

Daripada mempersoalkan gengsi, lebih penting bagi anda yang kurang beruntung secara finansial untuk membuktikan bahwa meski dengan sepeda murah tapi anda lebih jago di tanjakan, lebih piawai di medan offroad, dan lebih kuat endurance-nya. Sambil, tentu saja, sisihkan sebagian penghasilan anda agar ke depannya dapat mengupgrade sepeda anda atau membeli sepeda yang lebih sesuai dengan keinginan.

BAGAIMANA HARGANYA?

Sepeda gunung bisa dibeli mulai dari harga satu jutaan hingga puluhan juta rupiah. Kualitas bahan, fitur dan desainnya lah yang membedakan. Sepeda gunung seharga 1 jutaan framenya masih terbuat dari besi dan hanya memiliki variasi gir 18 atau 21 speed, sedangkan yang puluhan juta berbahan serat karbon, bahan yang sama dengan pesawat terbang dan sudah 27 speed. Bagi kebanyakan orang, frame berbahan aluminium sudah mencukupi.

Sekadar saran, seperti sudah ditulis di atas, jika bujet Anda mencukupi, jangan membeli sepeda gunung dengan harga di bawah 1,5 juta rupiah. Untuk pemula yang sekadar ingin bicycling for fun, sepeda seharga 2 - 3 juta rupiah dengan frame aluminium dan drivetrain 24 speed sudah sangat mencukupi. Jika Anda tertarik bersepeda di jalur offroad pegunungan, lebih bijak kalau Anda menyiapkan budget minimal 5 juta rupiah. Bukan untuk gengsi, tapi demi kenyamanan dan keselamatan saat kita berada di alam terbuka. Harga tersebut adalah untuk meningkatkan drivetrain menjadi 27 speed, yang berfungsi agar kayuhan menjadi lebih efisien. Namun, bagi yang sudah kecanduan berat sepeda, sepeda seharga 10 juta rupiah pun masih dirasa kurang.

Berhati-hatilah terhadap virus upgrade, karena tiap pehobi sepeda pasti mengalami hal ini. Kendalikan hawa nafsu upgrade sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, jangan terlalu memaksakan diri karena gengsi memakai sepeda entry level. Jangan sampai kita hanya fokus pada aktivitas mempercantik fisik sepeda (fashion bike) tapi melupakan aktivitas bersepedanya sendiri. Meskipun secara ekonomi kita mampu, buat apa membeli sepeda belasan juta rupiah jika hanya dipakai keliling monas di hari Minggu. Bagi seorang muslim, ini bisa menjadi jalan untuk bermujahadah mengendalikan hawa nafsu upgrade.
KLASIFIKASI SEPEDA GUNUNG BERDASARKAN FUNGSI
Sebelum membeli sepeda, kita harus tahu pembagian sepeda gunung berdasarkan fungsinya. Setidaknya ada 5 jenis sepeda gunung jika dikelompokkan berdasar fungsinya, yaitu:

a. Cross country (XC)

Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sangat disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain MTB.

b. All mountain (AM)
Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Namun kurang efisien dipakai pada medan tanjakan yang panjang dan curam. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension.

c. Freeride (FR)
Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan.

d. Downhill (DH)
Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.

e. Dirtjump (DJ)
Nama lainnya adalah trial atau urban MTB. Sepeda jenis ini awalnya didesain untuk anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar.

Selamat memilih...
Semoga bermanfaat...(AEP)
Baca Selengkapnya...

Continue lendo >>

2011  ©Merangin Bike Community - All rights reserved.

Design by DD | Home